Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Masalah Pandemi yang Banyak Dihadapi CEO Global

Sebanyak 50 persen CEO merasakan kesepian dan 61 persen di antaranya menyatakan bahwa kondisi tersebut menghambat melakukan yang terbaik di tempat kerja.
Seorang pejalan kaki yang memakai masker lewat di depan gedung bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, pada Kamis, (22/7/2021)./Bloomberg
Seorang pejalan kaki yang memakai masker lewat di depan gedung bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, pada Kamis, (22/7/2021)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 ternyata memberikan masalah tersendiri yang dialami oleh para pemimpin perusahaan di dunia. Ternyata, para CEO ini memiliki masalah yang hampir sama.

Dilansir pada studi terbaru oleh Harvard Business Review, yang mengungkapkan bahwa 50 persen CEO merasakan kesepian dan 61 persen di antaranya menyatakan bahwa kondisi tersebut menghambat melakukan yang terbaik di tempat kerja.

Executives’ Global Network (EGN), sebuah jaringan keanggotaan bagi para eksekutif, juga telah melakukan survei pada 2019 di Singapura, yang mengungkapkan 30 persen eksekutif senior mengalami perasaan kesepian atau executive loneliness.

Angka tersebut pun meningkat hingga dua kali lipat menjadi 59 persen pada Desember 2020, mengingat fakta bahwa para eksekutif senior mengalami perasaan terisolasi sebagai akibat dari pandemi.

Lebih buruk lagi, lebih dari 80 persen di antaranya enggan berbicara mengenai tantangan terkait kesehatan mental mereka di dalam lingkungan perusahaan.

Nick Jonsson, Co-Founder dan Managing Director, EGN Singapura mengungkapkan para eksekutif senior mengalami penderitaan tersebut dan merasa tidak diperhatikan. Namun, dengan adanya ekspektasi serta stigma terkait kesehatan mental, mereka tidak memiliki wadah untuk membahas hal tersebut.

"Situasi ini dapat terjadi karena para pemimpin bisnis terus-menerus dituntut untuk menjadi tumpuan oleh perusahaan mereka dan harus selalu dapat membuat keputusan yang tepat,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (10/3/2022).

Banyak yang tidak mengertikepemimpinan juga merupakan proses pembelajaran dan berada di posisi puncak pun masih merasa perlu untuk belajar dan mencari pendapat ahli agar dapat mendiskusikan solusi-solusi terbaik.

Namun, tidak selalu mudah bagi para eksekutif senior untuk menemukan lawan diskusi yang sepadan dan oleh sebab itulah diperlukan sebuah platform peer network atau jaringan rekan yang memfasilitasi terjadinya pertukaran pengetahuan dan ide bagi mereka yang mengemban posisi tertinggi di perusahaan.

Didirikan pada 1992 di Denmark, EGN menyediakan sebuah tempat bagi para pemimpin untuk saling berbagi perjuangan, merayakan kesuksesan, mendapatkan perspektif baru, dan mempelajari keahlian baru serta mengedepankan pemikiran kritis dan kolaborasi.

Melalui peer network eksekutifnya, EGN mendukung para pemimpin bisnis agar tidak lagi merasa sendirian karena kini mereka dapat belajar dari pengalaman sesama, berdiskusi dengan rekan-rekan yang berasal dari tingkat posisi yang sama, serta bekerja di perusahaan dengan skala, tantangan dan masalah yang serupa.

Mewakili lebih dari 8.000 perusahaan dan 70 profesi dari 14 negara, EGN menawarkan kesempatan bagi para eksekutif senior untuk terhubung dengan pasar dan para pemimpin industri lainnya, belajar di luar dari lingkungan normal mereka dan memperkuat sistem kepemimpinan, sekaligus membuktikan bahwa ada ruang yang aman untuk belajar, berkolaborasi dan mengasah akuntabilitas.

Para pemimpin bisnis akan selalu dihadapkan pada tantangan tak terduga seperti pandemi yang tengah berlangsung, yang memaksa mereka untuk beradaptasi dan berubah agar dapat membawa bisnis mereka melalui masa krisis.

Salah satu perubahan terbesar yang mungkin belum sepenuhnya dipahami oleh banyak pemimpin adalah transformasi digital, yang terutama disebabkan oleh pembatasan mobilitas guna mencegah penyebaran Covid-19.

Hal ini tentunya telah mengakibatkan perubahan besar dalam perilaku konsumen, interaksi manusia dan adaptasi budaya kerja.

Yohanes Jeffry Johary, CEO ATALIAN Global Services Indonesia menuturkan di tengah pandemi Covid-19, banyak yang dihadapkan pada perubahan dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan salah satunya urgensi memenuhi tujuan transformasi digital.

"Ini yang telah memaksa banyak organisasi untuk mempercepat adaptasi tersebut,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper